Ads 468x60px

Definition List

Search

12/25/13

SEbuah CataTan KeciL


Sesungguhnya tidak ada dari kita yang memiliki kekuatan yang cukup untuk membangun kehidupan yang besar, yang bisa mengatasi semua masalah dan kesulitan yang dihadapi oleh orang yang menugaskan dirinya untuk peran yang besar bagi kebaikan hidup sesamanya.

Sebagian kekuatan telah diwariskan kepada kita, tapi sebagian yang lebih besar lagi harus kita terima sebagai anugerah.

Kita yang memutuskan untuk bertenaga, dan kemudian Tuhan-lah yang mentenagai.

Maka mintalah kepada Tuhan untuk mentenagai upaya-upaya besar Anda.

Janganlah hanya minta untuk dimudahkan, tapi terutama mintalah untuk dikuatkan.

Jika kita meminta kemudahan, maka mungkin kita akan hanya diberikan tugas-tugas kecil.

Tapi jika kita minta kekuatan, kita akan diberikan kemampuan untuk mengemban tugas-tugas besar, yang dengannya kita merasakan kemudahan dalam menjalankan peran besar yang bermanfaat bagi sesama.

Maka marilah kita menjadi pribadi yang lebih damai, karena kita mengetahui bahwa Tuhan selalu mendampingi kita dalam menghadapi kesulitan dan tantangan hidup kita.

Tuhan telah mengetahui apa yang akan kita hadapi hari ini, dan dengannya mengetahui apa yang kita butuhkan untuk menjadi pemenang yang cemerlang hari ini dan di hari-hari selanjutnya.

Maka marilah kita mengkekasihkan diri kepada Tuhan.

Karena,

Tuhan telah sangat terkenal sebagai Dzat yang memanjakan jiwa-jiwa yang dikasihi-Nya dengan hati yang damai dan bertenaga, dengan raga yang sehat dan bergairah, dengan kehidupan yang sejahtera dan berbahagia, dan dengan peran yang mengharumkan nama.

Tuhan kami Yang Maha Pengasih,

Indahkanlah kehidupan kami dengan diri yang sehat, damai, dan utuh, dengan keluarga yang penuh cinta dan keceriaan, dengan pekerjaan yang meninggikan dan menguatkan, dan dengan nama yang harum dengan kecintaan kepada pekerjaan yang memajukan kebaikan dan menjauhkan keburukan dari sesama dan alam.

Tuhan, ijinkanlah kami untuk mendekat manja kepada-Mu sebagai kekasih.

Karena, kekasih kecil-Mu ini membutuhkan perlindungan, kekuatan, dan penyelamatan dari-Mu.

Tuhan, kasihilah kami …

Aamiin

KU TEMUKAN NAMAMU DALAM SAJADAH SEPERTIGA MALAMKU

Cinta dalam diamku,
Haruskah kau tahu jika aku mencintaimu..
KURASA TIDAK,
Kerana cinta itu tak bisa terungkap agar bisa terlihat..

Ianya hanya bisa dirasa dalam hati,
Bukan aku tak berani mengurai..
Tapi aku takut salah dalam menempatkannya,
Kerana apa yang menurutku baik,
Belum tentu baik menurutNya..

Aku ingin yang terbaik untuk Robbku

Sebenarnya..
Acuhku bukan berarti mengabaikanmu..
Diamku bukan berarti tak mengingatmu..
Kerana aku pun insan biasa..

Ada perasaan..
Ada keinginan..
Ada harapan..
Namun aku merasa diri belum pantas untuk itu..
Biar rasa ini tercipta,
Kusimpan disudut hati,
Hanya ALLAH saja yang tahu..

Kuterbangkan sayap angan keangkasa,
Agar nafsu tak menyeretku inginkan cinta..
Akan kucari namamu disepertiga malamku..
Aku harap kaulah yang tertulis di Lauhul Mahfudz untukku..

Jikapun bukan..
Tak mengapa aku percaya takdirNya adalah yang Terbaik untukku.

Aamiiin yaa rabbalallamiiin.

MANUSIA SEPERTI SEBUAH BUKU

"
MANUSIA SEPERTI SEBUAH BUKU

Cover depan adalah tanggal lahir...
Cover belakang, adalah tanggal kematian...
Tiap lembarnya, adalah tiap hari dalam hidup kita dan apa yg kita lakukan...
... Ada buku yg tebal,
ada buku yg tipis...
Ada buku yg menarik di baca,
ada yg sama sekali tidak menarik...

Sekali tertulis, tidak akan pernah bisa di'edit' lagi...

Tap hebatnya,
Seburuk apapun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman selanjutnya yg putih bersih, baru dan tidak cacat...

Sama dengan kehidupan kita, seburuk apapun kemarin,
Allah selalu menyediakan hari yg baru untuk kita...

Kita selalu di beri kesempatan baru untuk melakukan sesuatu yg benar dalam hidup kita setiap harinya...
Kita selalu bisa memperbaiki kesalahan kita dan melanjutkan alur cerita kedepanya sampai saat usia berakhir, yg sudah di tetapkanNya...

Terima kasih ya Allah untuk hari yg baru ini...

Syukuri hari ini...
Dan isilah halaman buku kehidupanmu dgn hal-hal yg baik semata...

Dan, jangan lupa pernah lupa, untuk selalu bertanya kpd Allah, tentang apa yg harus di tulis tiap harinya...

Supaya pada saat halaman terakhir buku kehidupan kita selesai, kita dapati diri ini sebagai pribadi yg berkenan kepadaNYA...

Dan buku kehidupan itu layak untuk dijadikan teladan bagi anak2 kita dan siapapun setelah kita nanti...

Selamat menulis di buku kehidupan mu, menulislah dgn tinta cinta dan kasih sayang, serta pena kebijaksanaan...

Aku berdoa dan berhara :

"agar Allah selalu menyertai setiap langkahmu"......karena....
Allah tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru,
Bunga selalu mekar,
Dan mentari selalu bersinar...

Tapi ketahuilah bahwa Dia selalu memberi pelangi di setiap badai,
Senyum di setiap airmata,
berkah disetiap cobaan,
Dan jawaban di setiap do'a...Lihat Selengkapnya
"


Akuntansi

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis". Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksalaporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki gelar tertentu yang berbeda di tiap negara. Contohnya adalah Chartered Accountant (FCA, CA or ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA atau FCCA), Management Accountant (ACMA, FCMA atau AICWA),Certified Public Accountant (CPA), dan Certified General Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan publik yang bersertifikat disebut CPA Indonesia (sebelumnya: BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik)

Laporan akuntansi
Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin baik kita di dalam mengelola keuangan. [2] Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu neraca,laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.[3]
  • Neraca, adalah suatu daftar sistematis yang memuat informasi mengenai aktiva, utang dan modal suatu perusahaan pada akhir periode tertentu. Disebut sebagai daftar yang sistematis, karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat diketahui berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban serta kemampuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar. Selain itu juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik yang ada di dalam perusahaan tersebut.
  • Laporan laba rugi, adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahu laba yang diperoleh dan rugi yang dialami.
  • Laporan perubahan modal, adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.
  • Laporan arus kas, dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan kas dimasa mendatang.
[sunting]Pengakuan transaksi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pengakuan transaksi akuntansi
Pengakuan suatu transaksi dalam akuntansi terbagi atas dua basis, yaitu basis akrual dan basis kas. Pengakuan transaksi berbasis akrual adalah pengakuan suatu transaksi pada saat terjadinya suatu transaksi, walaupun uang belum diterima. Sedangkan pengakuan transaksi berbasis kas adalah transaksi dicatat pada saat pembayaran diterima.
[sunting]Siklus Akuntansi
[sunting]Perusahaan jasa
Untuk membuat Laporan Keuangan, khususnya perusahaan jasa terdapat delapan langkah, yang dikenal dengan Siklus Akuntansi. kedelapan langkah tersebut adalah:[rujukan?]
  1. Transaksi keuangan
  2. Mencatat segala transaksi keuangan, berdasarkan bukti asli transaksi, dalam satu periode akuntansi
  3. Membuat Jurnal Umum berdasarkan catatan no.2
  4. Membuat Buku Besar
  5. Membuat Jurnal Penyesuaian
  6. Membuat Laporan Keuangan: Laporan Laba rugi, Neraca, dan Leporan Perubahan Modal
  7. Membuat Jurnal Penutup
  8. Membuat Neraca Saldo setelah penutupan
[sunting]Perusahaan dagang
Untuk perusahaan dagang, sebenarnya juga hampir sama tetapi ada tambahan lain. Langkah-langkah tersebut adalah:
  • Tahap Pencatatan
  1. Transaksi (Transaksi Internal dan Transaksi Eksternal)
  2. Pengumpulan Bukti Transaksi
  3. Mencatat ke dalam Jurnal Umum, Jurnal Khusus dan ke dalam Buku Besar Pembantu
  4. Merekapitulasi Jurnal Umum dan Jurnal Khusus
  5. Posting ke Buku Besar
  • Tahap Pengikhtisaran
  1. Membentuk Neraca Saldo
  2. Menyusun Ayat Jurnal Penyesuaian
  3. Membentuk Kertas Kerja (Worksheet) dalam bentuk Neraca Lajur
  • Tahap Pelaporan Keuangan
  1. Menyusun Laporan Keuangan
    1. Laporan Laba Rugi
    2. Laporan Perubahan Modal
    3. Laporan Neraca
    4. Laporan Arus Kas
  1. Menyusun Ayat Jurnal Penutup
  2. Membentuk Neraca Saldo setelah Penutupan
  3. Menyusun Ayat Jurnal Pembalik

CINTA SEORANG SUAMI KEPADA ISTRINYA

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.

Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkimpoianku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.

Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??

Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak Bayu Duwi Pamungkas?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

Istriku Liliana tersayang,

Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.

Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.

Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.

Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!

Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.

Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?

Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

"Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku."

"Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus."

MENIKMATI SHOLAT

Suatu ketika Rosulullah menawarkan sayembara kepada Ali bin Abi Thalib dengan Hadiah SORBAN Beliau jika Ali bin Abi Thalib mampu sholat sunnah 2 rakaat dengan khusyu' tanpa mengingat apapun kecuali bacaan dan do'a sholatnya. Ali bin Abi Tholibpun menerima tawaran itu dan langsung melaksanakannya, setelah selesai sholat, Rosulullah bertanya " Bagaimana ? " , " wah gak bisa ya Rosul, waktu sudah mendekati salam, saya ingat Sorban Rosul yang akan Anda berikan kepada saya ".

Suatu ketika Rosulullah memimpin sholat Jama'ah, lalu beliau mendengar ada tangisan bayi di belakangnya, maka Rosulullah mempercepat sholatnya. Demikian juga ketika beliau sholat sambil menggendong cucunya, anak kecil itu kadang digendong kadang juga diletakkan padahal beliau sedang sholat.

Khusyu' dalam sholat bukan berarti TIDAK INGAT APA-APA kecuali bacaan sholat

Sahabat Sukses Rumah Yatim Indonesia yang senantiasa mentaati Allah SWT, sudah berapa lama kita melaksanakan Sholat ? tapi apa yang selama ini kita rasakan atau apa yang bisa kita nikmati dalam sholat kita ? rasanya biasa-biasa saja, belum ada yang istimewa, kelihatannya masih hambar, kadang-kadang bisa sedikit khusyu' bahkan sekali-sekali bisa menangis ketika berjama'ah orang-orang pada nangis ya kita juga ikutan nangis atau hanyut dengan keindahan suara sang Imam.

Lalu pernahkah kita mengevaluasi sholat kita selama ini, adakah keinginan kita meningkatkan kualitas sholat kita ? ataukah kita biarkan menggelinding begitu saja, asal-asalan, asal sudah sholat dan gugur sudah kewajiban.

Sahabat inilah bagian terpenting bagaimana kita bisa merasakan Orgasme Spiritual.

" Dan hendaklah kalian MEMOHON PERTOLONGAN dengan KESABARAN dan SHALAT. Karena sesungguhnya ia benar-benar berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.(Yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan MENEMUI RABB mereka dan bahwa mereka hanya akan kembali kepada-Nya".( Al-Baqoroh : 45-46 )

Dalam ayat diatas Allah kasih 4 POIN YANG SALING TERKAIT untuk dapat menikmati sholat :

Yang pertama : Sholat kita akan terasa nikmat ketika kita MERASA BUTUH PERTOLONGAN ALLAH, mengapa kita butuh pertolongan Allah ? karena kita SELALU PUNYA MASALAH atau BEBAN, oleh karena itu bawalah masalah dalam sholat kita, semakin besar masalah atau beban kita semakin nikmatlah sholat kita, kita akan merintih, menangis, kulit dan badan kita mungkin akan gemetaran bahkan ingin menjerit rasanya. Hanya saja seringkali kita merasa tidak punya masalah yang membutuhkan solusi dari Allah SWT padahal masalah kita itu pasti selalu ada, masalah ekonomi, hubungan suami istri dan keluarga, anak-anak, pendidikan, masyarakat dan Negara, inilah penyebab mengapa kita kurang bisa menikmati sholat kita.

Oleh karena itu jika masalah atau beban kita sudah terlalu ringan, angkatlah beban sebesar-besarnya, buatlah mega proyek yang membuat kita akan tersungkur menagis dan menjerit dihadapan Allah yang Maha Perkasa. Maka ketika itu kita akan merasakan bagaimana ‘ Tangan Allah ‘ membantu mengangkat beban masalah bersama kita, dan rasakanlah kebahagiaan dan kenikmatan yang luar biasa ketika beban atau masalah yang berat itu terselesaikan.

Yang kedua : kita akan menikmati sholat dalam kondisi SABAR, tidak tergesa-gesa dan menghargai sebuah PROSES yang sedang berjalan. Dalam hal ini kita perlu memenej waktu sholat kita agar ‘ MEETING ‘ kita bersama Allah sangat Asyik dan tidak diburu oleh sebuah pekerjaan atau kepentingan lain. Disinilah Allah memberikan kebijakan dengan adanya Sholat Jama' ( mengumpulkan 2 waktu sholat dalam satu waktu ) dan Sholat Qoshor ( meringkas Sholat yang 4 Rakaat menjadi 2 rakaat ), dari sinilah kita bisa memenej waktu sholat kita, ketika kita ada sebuah urusan yang sangat urgen yang bertepatan dengan waktu sholat tiba atau waktu sholat akan berkhir. Dengan memenej waktu sholat ini, maka ‘ Meeting kita Bersama Allah ‘ akan semakin nikmat dan leluasa berkomunikasi mencari solusi.

" Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, ALLAH SELALU MENYERTAI ORANG-ORANG YANG SABAR "( Al-Baqoroh :153 ).

Yang ketiga : agar kita bisa serius menikmati sholat kita, kita harus YAKIN bahwa kita sedang melakukan MEETING dengan VERY VERY SPECIAL PATNER ( Robb=Tuhan ) yang benar-benar menawarkan berbagai macam mega proyek dan investasi sekaligus konsultasiNYA / pendampinganNYA, apanya yang gak enak ? kalau kita ditawari Mega Proyek terus dibantu investasinya dan dibantu juga konsultasinya 100% gratis dan hasilnya 100% buat kita, gendeng saja men kalau kita gak mau !

Mungkinkah ketika kita sedang meeting dengan orang yang akan memberi Peluang Mega Proyek, kemudian kita bilang " Maaf ya pak, saya Cuma ada waktu 1 menit, gimana kalau to the point aja !". kira-kira gimana jawaban kita kalau kita adalah Pihak yang akan memberi Peluang Mega Proyek tersebut ?, mungkin kira-kira begini jawaban kita " eh dasar sontoloyo, emangnya gue yang butuh sama loe, 1 menit ? emangnya kuis apa ?! ".

Atau seorang Istri yang sudah dandan super cantik di kamar tidur yang indah, rapih dan wangi menunggu sang suami, namun ketika suami datang disambut istri dengan senyuman menuju kamar yang telah disiapkan, tiba-tiba sang suami bilang " maaf ya sayang, aku cuma ada waktu 5 menit ada kerjaan yang harus selesai segera ", apa jawab istri kira-kira " 5 menit ? enakan di loe gak enak di gue dong ".

Yang keempat : adalah SHOLAT itu sendiri harus kita mengerti dan kita pahami ATURAN MAINNYA, tahu bagaimana gerakannya yang benar, tahu jumlah rakaatnya, hafal dan memahami bacaan dan doa-doanya dan tahu juga segala aturan yang mendukungnya. Wah ini dia yang berat dan susah ! siapa bilang ? coba bandingkan berapa sudah lagu Indonesia, daerah dan asing yang sudah kita hafal dengan penuh penghayatan, apakah dengan menghayati lagu-lagu itu beban dan masalah kita bisa selesai begitu saja ?

Sekarang bukan zaman ‘Kolo Bendu' atau ‘Sepur Klutuk' ! kita belajar sholat gak harus nyantri bertahun-tahun, ada VCD Sholat dan Multimedia pembelajaran Sholat juga MP3 bacaan Sholat yang bisa kita mainkan lewat HP kita, tinggal kita serius mengalokasikan waktu untuk belajar Sholat dengan media tersebut, jika masih ada yang belum faham tinggal Tanya saja sama ustadz atau oaring terdekat kita yang lebih tau dan faham.
Yang keempat ini adalah salah satu SYARAT MUTLAK yang harus kita lakukan agar KUALITAS MEETING kita bisa NYAMBUNG dengan BAHASANYA ROBB kita

Sahabat, Ternyata Sholat itu MUDAH dan NIKMAT plus GAK PAKE MODAL, hasilnya LUAR BIASA DAHSYAT, masih gak mau sholat ? atau malas-malasan Sholat ? wah jadi TUHAN saja kita, selesai dah !

Arti Kesetiaan

Kisah nyata yang bagus sekali untuk contoh kita semua yang saya dapat dari millis sebelah (kisah ini pernah ditayangkan di MetroTV). 

Ini cerita nyata, beliau adalah Bp. Eko Pratomo Suyatno, Direktur Fortis Asset Management yg sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan Investment, beliau juga sangat sukses dlm memajukan industri Reksadana di Indonesia. Apa yg diutarakan beliau adalah sangat benar sekali. Silakan baca dan dihayati.

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua.Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka dikarunia 4 orang anak.

Disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak keempat tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Itu terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun ke tiga, seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja, dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum.

Untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas waktu maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang, bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari, ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah, sudah tinggal dengan keluarga masing-masing dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yang merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yang cukup hati-hati anak yg sulung berkata “Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu, tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak, bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu”.

Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata-kata: “sudah yang keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak. Kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”.

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak-anaknya: “Anak-anakku… Jikalau perkawinan & hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah.. tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian. Sejenak kerongkongannya tersekat, kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat dihargai dengan apapun.”

“Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaannya seperti ini? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain? Bagaimana dengan ibumu yg masih sakit.”

Sejenak meledaklah tangis anak-anak pak suyatno. Merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno. Dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu.

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno, kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yang sudah tidak bisa apa-apa.

Disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yang hadir di studio, kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru. Disitulah Pak Suyatno bercerita..” Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi (memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian) itu adalah kesia-siaan”.

“Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu-lucu. Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama. Dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit…”

**moga cerita ini bermanfaat untuk anda renungkan arti kesetiaan


AKIBAT ONANI

Sabda Rasulullah S.A.W. yang bermaksud:

Ada tujuh golongan manusia yang Allah tidak akan
melihat mereka pada hari kiamat dan tidak
membersihkan mereka dari dosa bahkan Allah
berfirman kepada mereka:
Masuklah kamu ke dalam neraka bersama orang-
orang yang dimasukkan ke dalamnya.

Tujuh golongan tersebut ialah :

1). Orang yang melakukan homoseks.
2). Orang yang melakukan kawin tangan (onani). 
3). Orang yang melakukan hubungan seks dengan binatang. 
4). Orang yang melakukan hubungan seks melalui dubur (liwat). 
5). Orang yang berkawin antara ibu dan anak. 
6). Orang yang berzina dengan isteri Tetangga nya. 
7). Orang yang menggangu Tetangganya. 
(Riwayat al-Tabrani). Hadith yang ini pula ialah hadith hasan lizatihi dan al-Hakim menyatakan bahawa hadis ini adalah hadith yang sahih pada sanadnya. Na'udzubillah Mindhzaliq. 
Ya Allah,,,,
Jauhkan Lah Aku Serta Orang Yang Mengucap “Aamiin” Dari Golongan Tersebut. 
Aamiin Ya Robbal'alamin.

#peace

SIFAT ALLAH SWT

MENGENAL SIFAT ALLAH SWT DAN PENJELASAN
.
Asyhadu an-laa ilaaha illallaah  (Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah), Wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah  (dan saya bersaksi Muhammad SAW adalah Utusan Allah).
Kalimat diatas menunjukkan pengakuan tauhid. Artinya, seorang muslim hanya mempercayai Allâh sebagai satu-satunya Allah.
Allah adalah Tuhan dalam arti sesuatu yang menjadi motivasi atau menjadi tujuan seseorang.
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan.
Para malaikat dan orang- orang yang berilmu [juga menyatakan yang demikian itu].
Tak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS.2 Al-Baqara :18)
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok [akhirat],
dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.59. Al-Hasr :18)

Sebagai Sang Khalik, Allah swt memiliki sifat-sifat yang tentunya tidak sama dengan sifat yang dimiliki oleh manusia ataupun makhluk lainnya.
Mengenal sifat-sifat Allah dapat meningkatkan keimanan kita.
Seseorang yang mengaku mengenal dan meyakini Allah itu ada namun ia tidak mengenal sifat Allah, maka ia perlu lebih mendekatkan diri kepada Allah swt.
Sifat-sifat Allah yang wajib kita imani ada 20, diantaranya :

Wujud  >< 'Adam (Tidak ada)
Sifat Allah yang pertama yaitu Wujud. Wujud artinya ada. Umat muslim yang beriman meyakini bahwa Allah swt ada.
Untuk itulah kita tidak boleh meragukan atau mempertanyakan keberadaanNya.
Keimanan seseorang akan membuatnya dapat berpikir dengan akal sehat bahwa alam semesta beserta isinya ada karna Allah yang menciptakannya.
“Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy.
Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya.
Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta alam“ (QS. Al-A’raf :54)
.
Qidam >< Hudust (Baru/ada awalnya)
Qidam berarti dahulu atau awal. Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah swt sebagai Pencipta lebih dulu ada daripada semesta alam dan isinya yang Ia ciptakan.
“Dialah yang Awal dan yang Akhir, yang Zhahir dan yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu“ (QS. Al-Hadid :3)
.
Baqa’ ><  Fana ( Rusak/Musnah)
Sifat Allah Baqa’ yaitu kekal. Manusia, hewan ,tumbuhan, dan makhluk lainnya selain Allah akan mati dan hancur.
Kita akan kembali kepadaNya dan itu pasti. Hanya Allah lah yang kekal.
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Rabb-mu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan“ (QS. Ar-Rahman :26-27)
.

Mukhalafatu lil hawadits ><  Mumatsalatu Lilhawadist (Menyerupai makhluknya)
Sifat Allah ini artinya adalah Allah berbeda dengan ciptaanNya. Itulah keistimewaan dan Keagungan Allah swt.
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat“ (QS. Asy-Syura :11)
.

Qiyamuhu binafsihi >< Ihtihaj (Membutuhkan)
Sifat Allah selanjutnya yaitu Qiyamuhu binafsihi, yang artinya Allah berdiri sendiri.
Allah menciptakan alam semesta, membuat takdir, menghadirkan surga dan neraka, dan lain sebagainya, tanpa bantuan makhluk apapun.
Berbeda dengan manusia yang sangat lemah, pastinya membutuhkan satu sama lain.

“ALLAH, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia.
Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya“ (QS. Ali-Imran :2)
.

Wahdaniyyah ><  Ta'addud ( Lebih dari satu)
Sifat Allah Wahdaniyyah yaitu esa atau tunggal. Hal ini sesuai dengan kalimat syahadat, Asyhadu alaa ilaa ha illallah, Tiada Tuhan selain Allah.
“Sekiranya ada di langit dan di bumi ilah-ilah selain ALLAH, tentulah keduanya itu sudah rusak binasa.

Maka Maha Suci ALLAH yang mempunyai Arsy daripada apa yang mereka sifatkan“ (QS. Al-Anbiya :22)
.

Qudrat >< Ajzu (Lemah/Tidak bisa berbuat apa-apa)
Qudrat adalah berkuasa. Sifat Allah ini berarti Allah berkuasa atas segala yang ada atau yang telah Ia ciptakan. Kekuasaan Allah sangat berbeda dengan kekuasaan manusia di dunia.
Allah memiliki kuasa terhadap hidup dan mati segala makhluk. Kekuasaan Allah itu sungguh besar dan tidak terbatas, sedangkan kekuasaan manusia di dunia dapat hilang atas kuasa Allah swt.

“Sesungguhnya ALLAH berkuasa atas segala sesuatu“ (QS. Al-Baqarah :20)
.

Iradat >< Karohah ( Terpaksa )
Iradat berarti berkehendak.
Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah swt memiliki kehendak atas semua ciptaanNya.
Bila Allah telah berkehendak terhadap takdir atau nasib seseorang, maka ia takkan dapat mengelak atau menolaknya.
Manusia hanya dapat berusaha dan berdoa, namun Allah lah yang menentukan.
Kehendak Allah ini juga atas kemauan Allah tanpa ada campur tangan dari manusia atau makhluk lainnya.
“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki” (QS. Hud: 107)
.

Ilmu >< Jahl (Bodoh)
Ilmu artinya mengetahui. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, meskipun pada hal yang tidak terlihat.
Tiada yang luput dari penglihatan Allah.
“Katakanlah (kepada mereka): Apakah kamu akan memberitahukan kepada ALLAH tentang agamamu (keyakinanmu),
padahal ALLAH mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan ALLAH Maha Mengetahui segala sesuatu”  (QS. Al-Hujurât :16)
.

Hayat >< Maut ( Mati)
Sifat Allah Hayat atau Hidup.
Namun hidupnya Allah tidak seperti manusia, karena Allah yang menghidupkan manusia.
Manusia bisa mati, Allah tidak mati, Ia akan hidup terus selama-lamanya.
“Allah tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur” (QS. Al-Baqarah :255)
.

Sam’un/Sama'  >< Shomam ( Tuli)
Sifat Allah Sam’un atau mendengar. Allah selalu mendengar semua hal yang diucapkan manusia, meskipun ia berbicara dengan halusnya atau tidak terdengar sama sekali.
Pendengaran Allah tidak terbatas dan tidak akan pernah sirna.
“Dan Allah-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui“ (QS. Al-Maidah :76)
.

Basar >< 'Amaa ( Buta)
Basar artinya melihat. Penglihatan Allah juga tidak terbatas. Ia dapat melihat semua yang kita lakukan meskipun kita melakukan sesuatu secara sembunyi-sembunyi.
Allah mampu melihat, naik yang besar maupun yang kecil, yang nyata maupun kasat mata.
Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah Maha Sempurna.
“Sesungguhnya ALLAH mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi. Dan Maha Melihat apa yang kamu kerjakan“ (QS. Al-Hujurat :18)
.

Kalam >< Bukmu (Tdk berfirman/tdk bisa berbicara)
Kalam artinya berfirman. Sifat Allah ini dapat kita lihat dengan adanya Al Quran sebagai petunjuk yang benar bagi manusia di dunia.
Al Quran merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw.
“Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung“ (QS. An-Nisa :164)
.

Qadirun >< 'Ajizan
Sifat Allah ini berarti Allah adalah Dzat yang Maha Berkuasa.
Allah tidak lemah, Ia berkuasa penuh atas seluruh makhluk dan ciptaanNya.
“Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu“ (QS. Al Baqarah :20)
.

Muridun >< Karihan
Allah memiliki sifat Muridun, yaitu sebagai Dzat Yang Maha Berkehendak.
Ia berkehendak atas nasib dan takdir manusia.
“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki“ (QS. Hud :107)
.

‘Alimun >< Jahilan
Sifat Allah ‘Alimun, yaitu Dzat Yang Maha Mengetahui. Allah mengetahui segala hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi.
Allah pun dapat mengetahui isi hati dan pikiran manusia.
“Dan Alllah Maha Mengetahui sesuatu“ (QS. An Nisa’ :176)
.

Hayyun >< Mayyitan
Allah adalah Dzat Yang Hidup.
Allah tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah.
“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati“ (QS. Al Furqon :58)
.

Sami’un >< Ashomma
Allah adalah Dzat Yang Maha Mendengar.
Allah selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan atau doa hambaNya.
“Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui“ (QS. Al Baqoroh :256)
.

Basirun >< A'maa
Allah adalah Dzat Yang Maha Melihat. Sifat Allah ini tidak terbatas seperti halnya penglihatan manusia.
Allah selalu melihat gerak-gerik kita. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berbuat baik.
“Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan“ (QS. Al Hujurat :18)
.

Mutakallimun >< Abkama
Sifat Allah ini berarti Yang Berbicara. Allah tidak bisu, Ia berbicara atau berfirman melalui ayat-ayat Al Quran.
Bila Al Quran menjadi pedoman hidup kita, maka kita telah patuh dan tunduk terhadap Allah swt.
 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates