MEKANISME PASAR
DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
MEKANISME PASAR
Bersifat interaktif bukan fisik.
Sedangkan pengertian mekanisme pasar sendiri adalah proses penentuan tingkat harga
berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran.
1.) Permintaan.
Pengertian pasar menurut ilmu ekonomi adalah bertemunya permintaan dengan penawaran. Sehingga pasar Permintaan adalah keinginan konsumen untuk membeli suatu barang dengan berbagai tingkat harga tertentu dan selama periode waktu tertentu.
1.) Permintaan.
Pengertian pasar menurut ilmu ekonomi adalah bertemunya permintaan dengan penawaran. Sehingga pasar Permintaan adalah keinginan konsumen untuk membeli suatu barang dengan berbagai tingkat harga tertentu dan selama periode waktu tertentu.
Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi permintaan suatu
barang yaitu:
·
Harga barang itu sendiri.
·
Harga barang yang terkait.
·
Tingkat pendapatan perkapita.
·
Selera atau kebiasaan.
2. ) Kegagalan
Pasar. Pasar merupakan alokasi sumberdaya yang efisien, namun jika
semua asumsinya dapat terpenuhi, antara lain pelaku harus bersifat rasional,
memiliki informasi yang sempurna mengenai keadaan pasar, pasar harus berbentuk persaingan
sempurna dan barang yang ditawarkan harus bersifat privat. Namun pada kenyataannya
apa yang diasumsikan tidak sesuai dengan
yang ada di lapangan. Akibatnya kegagalan pasarpun terjadi
Ada
beberapa hal yang menyebabkan kegagalan pasar terjadi, yakni:
1.
Informasi tidak sempurna.
Sering
kali kita tidak mengetahui tentang kualitas barang yang digunakan, Sebagai contoh
saat kita membeli sebuah mobil, untuk memperoleh informasi mengenai mobil itu seringkali
kita menyewa seorang ahli mesin yang terpercaya.
2.
Daya Monopoli
Sering
kali kita jumpai dalam sebuah pasar dimana hanya produsen yang menguasai pasar,
hal itu terjadi karena produsen lainnya tidak mampu bersaing dengan produsen tersebut.
Kemampuan itu menyebabkan barang yang
diproduksi lebih sedikit, sehingga menyebabkan harga yang lebih tinggi dibandingkan harga di pasar persaingan
sempurna.
3.
Eksternalitas
Eksternalitas
merupakan keuntungan atau kerugian yang dinikmati atau diderita pelaku ekonomi sebagai
akibat tindakan pelaku ekonomi yang lain. Sebagai contoh: Limbah yang
dihasilkan sebuah pabrik dapat mencemari lingkungan sekitar, dan mengakibatkan kerugian
bagi masyarakat sekitar, biaya kerugian tersebut biaya eksternalitas.
B.
KEBIJAKAN PEMERINTAH
A. Moneter
Sekumpulan tindakan pemerintah di dalam mengatur perekonomian melalui peredaran
uang dan tingkat suku bunga.
Kebijakan ini ditempuh untuk mengantisipasi pengaruh-pengaruh baik yang positif/sebaliknya dari peredaran uang dan tingkat suku bunga yang berlaku di masyarakat. Kebijaksanaan moneter ini dijalankan oleh Pemerintah melalui Lembaga Keuangan, yaitu Bank Indonesia. Bank Indonesia adalah Satu-satunya Bank Sentral yang memiliki tugas :
Kebijakan ini ditempuh untuk mengantisipasi pengaruh-pengaruh baik yang positif/sebaliknya dari peredaran uang dan tingkat suku bunga yang berlaku di masyarakat. Kebijaksanaan moneter ini dijalankan oleh Pemerintah melalui Lembaga Keuangan, yaitu Bank Indonesia. Bank Indonesia adalah Satu-satunya Bank Sentral yang memiliki tugas :
1) Membantu
pemerintah dalam mengelola (menyimpan dan meminjami) danapemerintah yang
akandigunakan untuk pembangunan.
2) Membantu para bank umum dalam kegiatan operasional
dana yang dimiliki atau dibutuhkannya.
3) Sebagai
Lembaga PengawasanKegiatanLembaga Keuangan, Mengawasi produk-produk yang
dikeluarkan oleh masing-masing Lembaga keuangan yang dapat mempengaruhi iklim investasi
dan peredaran uang.
4) Lembaga
pengawas kegiatan ekonomi di Sektor Luar Negeri
5) Memperlancar
kegiatan perekonomian dengan cara mencetak uang kartal (logam dan kertas).
B. Kebijakan Fiskal Suatu tindakan
pemerintah dalam mengatur perekonomian melalui
anggaran belanja Negara, biasanya dikaitkan dengan masalah perpajakan.
Kebijaksanaan fiscal juga sebagai Kebijaksanaan pemerintah di sector perpajakan. Pajak dapat dibagi dalam :
Kebijaksanaan fiscal juga sebagai Kebijaksanaan pemerintah di sector perpajakan. Pajak dapat dibagi dalam :
1.
Pajak Regresif, Pajak yang besar kecilnya
nilai harus dibayarkan, ditetapkan berbanding terbalik dengan besar pendapatan wajib
pajak.
2.
Pajak Sebanding, Pajak yang besar
kecilnya sama untuk berbagai tingkat pendapatan.
3.
Pajak Progresif, Pajak yang besar kecilnya ditetapkan searah dengan besarnya
pendapatan wajib pajak, semakin tinggi pendapatan maka akan semakin besar pula
pajak yang harus dibayarkan.
No comments:
Post a Comment