Latar Belakang
Makalah ini memfokuskan pada analisis atas ukuran-ukuran
kinerja keuangan. Bagian pertama menjelaskan bagaimana varians antara data
aktual dan data anggaran dihitung untuk unit bisnis. Karena anggaran beban dan
pendapatan merupakan bagian dari anggaran untuk unit bisnis, pembahasan ini
dapat diperluas untuk mencakup pusat beban dan pusat pendapatan. Bagian kedua
menjelaskan bagaimana laporan dari varians-varians ini digunakan oleh managemen
senior untuk mengevaluasi kinerja unit bisnis.
2.1
Rumusan Masalah
Adapun latar belakang
diatas mempunyai perumusan masalah yakni mengidentifikasi penyebab varians
antara laba yang dianggarkan dan jumlah yang berkaitan pada masing-masing
penyebab.
3.1
Tujuan Masalah
ü
Mampu
memaparkan dan menjelaskan secara terperinci mengenai analisis penyebab varians
tersebut.
ü
Pemenuhan tugas mata kuliah Sistem
Pengendalian Manajemen.
4.1
Manfaat Masalah
Mahasiswa dapat mengetahui
dan memahami tentang Analisis Laporan Kinerja Keuangan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
MENGHITUNG VARIANS
Varians
dibagi menjadi 2 yaitu
1.
varians pendapatan : varians volume dan varians harga
untuk unit bisnis keseluruhan dan untuk setiap pusat tanggungjawab pemasaran
dalam unit tersebut. varian tersebut dapat dibagi lebih lanjut berdasarkan area
dan distrik penjualan.
2.
varians beban : beban produksi dan beban lainnya.
Beban produksi dapat dibagi lebih lanjut
berdasarkan pabrik dan departemen dalam suatu pabrik.
Oleh
karena itu, perusahaan bisa mengidentifikasikan setiap varians dengan manajer
individual yang bertanggungjawab untuk itu. Analisis jenis ini adalah alat yang
sangat ampuh. Tanpanya, kemanjuran anggaran laba akan sangat terbatas.
Kerangka
analisis yang digunakan dalam analisis varians meliputi ide-ide berikut ini:
û
mengidentifikasikan
faktor-faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba
û
merinci
varians laba keseluruhan berdasarkan faktor-faktor penyebab kunci tersebut.
û
fokus
pada dampak laba laba dari varians dalam setiap faktor penyebab.
û
Mencoba
untuk menghitung dampak yang spesifik dan dapat dipisahkan dari setiap faktor
penyebab dengan cara memvariasikan satu faktor saja sementara faktor-faktor
lainnya dianggap konstan.
û
Menambahkan
kompleksitas secara bertahap, lapis per lapis, mulai dari tingkat “akal sehat”
yang paling mendasar (“mungupas bawang”).
û
Menghentikan
proses tersebut ketika kompleksitas yang ditambahkan di tingkat yang baru
dibuat tidak dijustifikasi dengan tambahan wawasan mengenai faktor-faktor
penyebab yang endasari varians laba keseluruhan.
2.2
Varians Pendapatan
Dalam bagian ini,
dijelaskan mengenai bagaimana menghitung varians harga, volume dan bauran
penjualan. Perhitungan tersebut dibuat untuk setiap lini produksi, dan hasil
dari lini produksi kemudian diagregasikan untuk menghitung total varians.
Varians yang positif adalah menguntungkan, karena hal tersebut mengindikasikan bahwa
laba aktual melebihi laba yang dianggarkan, dan varians yang negatif adalah
tidak menguntungkan.
ü
Varians
Harga Penjualan : Dihitung dengan mengalikan selisih antara harga aktual dan
harga standar dengan volume aktual.
ü
Varians
Bauran dan Volume : Seringkali varians bauran dan volume tidak dipisahkan.
Persamaan untuk gabungan keduanya adalah :
* Kontribusi per unit yang dianggarkan
ü
Varians
volume diakibatkan dari menjual lebih banyak unit daripada yang dianggarkan.
ü
Varians
bauran diakibatkan dari menjual proporsi produk yang berbeda dari yang
diasumsikan dalam anggaran.
*Karena
setiap produk memperoleh kontribusi per
unit yang berbeda, maka penjualan proporsi produk yang berbeda dari yang di
anggarkan akan menghasilkan suatu varians. Jika unit bisnis tersebut memiliki
bauran yang “lebih kaya” (contoh: proposi produk yang lebih tinggi dengan
margin kontribusi yang tinggi), laba aktual akan lebih tinggi dari yang
dianggarkan dan jika unit bisnis tersebut memiliki bauran yang “lebih ramping”
maka laba akan menjadi rendah. Karena varians volume dan bauran bersifat
gabungan, maka teknik untuk memisahkan keduanya adalah sesuatu yang bersifat
arbitrer. Yang diperjelas dibawah ini.
ü
Varians
Bauran : untuk masing-masing produk diperoleh persamaan :
ü
Varians
Volume : dapat dihitung dengan cara mengurangkan varians bauran dari gabuangan
antara varians bauran dan varians volume.
ü
Analisis
Pendapatan Lainnya : Varians pendapatan dapat dibagi-bagi lebih lanjut. Dalam
kasus ini menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengklasifikasikannya per
produk.
ü
Penetrasi
Pasar dan Volume Industri : Salah satu perluasan dari analisis laba adalah
untuk memisahkan varians bauran dan volume menjadi jumlah yang disebabkan oleh
perbedaan dalam pangsa pasar dan jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam
volume produksi. Prinsipnya adalah bahwa manager unit bisnis bertanggungjawab
alas pangsa pasar, tetapi mereka tidak bertanggung jawab atas volume industry
karena hal tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Untuk membuat
perhitungan ini, data penjualan industry harus tersedia. Persamaan berikut ini
digunakan untuk memisahkan dampak penetrasi pasar dari volume industry untuk
varians bauran dan volume:
*penetrasi pasar yang dianggarkan
*kontribusi per unit yang dianggarkan
2.3
Varians Beban
ü
Biaya Tetap : Varians antara biaya tetap
actual dengan yang dianggarkan didapat dari pengurangan, karena biaya-biaya ini
tidak di pengaruhi baik oleh volume penjualan maupun volume produksi.
ü
Biaya
Variabel : adalan biaya yang bervariasi secara langsung dan proporsional dengan
volume. Biaya produksi variable yang dianggarkan harus disesuakan dengan volume
produksi actual. Asumsikan bahwa produksi bulan jaJanuari adalah sebagai
berikut: produk A, 150.000 unit; produk B, 20.000 unit; produk C, 200.000 unit.
Asumsikan juga bahwa biaya produksi variable yang terjadi dalam bulan Januari
adalah sebagai berikut: Bahan Baku, $470.000; Tenaga Kerja $65.000; Overhead
produksi variable, $90.000. Beban produksi yang dianggarkan disesuaikan ke
jumlah yang seharusnya dikeluarkan pada tinkinerja actual gkat produksi actual
dengan cara mengalihkan setai elemen dari biaya standar untuk setiap produk
dengan volume produksi untuk produk tersebut.
2.4
Varians Dalam Praktek
ü
Periode
Waktu Dari Perbandingan
Perbandingan antara anggaran tahunan dengan perkiraan
saat ini akan kinerja aktual untuk saru tahun penuh menunjukan seberapa dekat
manajer unit bisnis memperkirakan akan memenuhi target laba tahunan. Disisi
lain kekuatan-kekuatan yang membuat kinerja aktual berada dibawah anggaran
untuk tahun tersebut sampai dengan tanggal tertentu dapat diperkirakan akan
berlanjut di bulan-bulan berikutnya, sehingga membuat angka akhir berbeda
secara signifikan dari jumlah yang dianggarkan. Mendapatkan estimasi yang
realistis tidak mudah. Manajer Unit bisnis cenderung optimis terhadapa
kemampuan mereka untuk berkinerja dibulan-bulan selanjutnya, karena bila mereka
pesimis, maka hal tersebut akan membuat kemampuan mereka untuk mengelolah
diragukan.
ü
Fokus
Pada Margin Kotor : Analisis varians dilakukan dengan mensubtitusi margin kotor
untuk harga jual dalam persamaan pendapatan. Margin Kotor adalah selisih antara
harga jual aktual dengan biaya produksi standar.
ü
Standar
Evaluasi : Dalam system pengendalian manajemen, standar formal digunakan dalan
evaluasi laporan atas aktivitas aktul dan terdiri atas tiga jenis, yaitu :
a.
Standar
atau anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya : Standar ini merupakan dasar
terhadap mana kinerja aktual siperbandingkan dibanyak perusahaan.
b.
Standar
Historis : Standar jenis ini memiliki dua kelemahan yang serius:
1.
Kondisi
mungkin saja berubah, antara kedua periode tersebut sedemikian rupa sehingga
perbandingan menjadi tidak valid lagi.
2.
Kinerja periode sebelumnya mungkin saja tidak
dapat diterima.
c.
Standar
Eksternal : Standar ini adalah standar yang diturunkan dari kinerja pusat
tanggung jawab lain atau perusahaan-perusahaan lain dalam industri yang sama.
ü
Keterbatasan
Standar
Varians antara kinerja aktual dan standar adalah bermakna
hanya jika diturunkan dari standar yang valid. Bahkan biaya standar mungkin
bukan merupakan estimasi yang akurat mengenai berapa biaya yang seharusnya
dalam situasi tersebut. Situasi ini dapat muncul karena salah satu kedua
alasan:
a.
Standar
tersebut tidak ditetapkan dengan selayaknya,
b.
Walaupun
standar tersebut ditetapkan secara layak dalam kondisi yang ada pada waktu itu,
kondisi yang berubah membuat standar tersebut menjadi using.
ü Sistem Biaya Penuh
Jika
perusahaan memiliki system biaya penuh( full-cost system), baik biaya overhead
variable maupun tetap dimasukkan dalam persediaan pada biaya standar per unit.
Jika persediaan akhir lebih tinggi dibandingkan dengan persediaan awal ,
sebagian dari biaya overhead tetap yang terjadi di periode tersebut tetap akan
tinggal di persediian dan bukannya mengalir ke harga pokok penjualan.
Sebaliknya, jika saldo persediaan turun selama periode tersebut, lebih baynyak
biaya overhead tetap yang dilepaskan ke harga pokok penjualan dibandingkan
dengan jumlah aktual yang terjadi dalam periode tersebut.
2.5
Keterbatasan Analisis Varians
Keterbatasan yang paling
penting adalah bahwa walaupun analisis ini mengidentifikasikan dimana varians
terjadi, tetapi tidak mengatakan mengapa varians ini terjadi atau apa yang
dilakukan mengenainya. Misalnya, Laporan tersebut munkin saja menunjukkan
adanya varians signifikan yang tidak menguntukan dalam beban pemasaran, dan
mungkin saja mengidentifikasikan varians ini dengan beban promosi penjualan
yang tinggi. Tetapi, laporan tersebut tidk menjelaskan mengapa beban promosi
penjualan tinggi dan apa, jika ada, tindakan yang sedang dilakukan. Penjelasan
naratif, yang melengkapi laporan kinerja, seharusnya memberikan penjelasan
semacam itu.
Masalah Kedua dalam
analisis varians adalah untuk menentukan apakah suatu varians adalah
signifikan. Keterbatasan ketiga dari analisis varians adalah bahwa ketika
laporan kinerja menjadi lebih teragregasi, varians yang saling meniadakan dapat
menyesatkan pembacanya.
Demikian pula, ketika
varians menjadi semakin teragregasi, para manajer menjadi semakin bergantung
pada penjelasan-penjelasan dan prediksi yang menyertainya. Para manajer pabrik
mengetahui apa yang terjadi di pabrik mereka dan debgan mudah menjelaskan
penyebab dari varians.
Akhirnya, laporan itu
hanya menunjukan apa yang telah terjadi. Lapotan tersebut tidak menunjukan
dampak masa depan dari tindakan-tindakan yang telah diambil oleh manajer.
2.6
Tindakan Manajemen
Ada satu prinsip utama
dalam menganalisis laporan keuangan formal: Laporan laba bulanan sebaiknya tidak berisi
hal-hal yang tak terduga. Informasi yang signifikan harus dikomunikasikan
secepatnya melalui telepon, fax, e-mail, atau pertemuan pribadi segera setelah
hal itu diketahui. Laporan formal mengonfirmasikan kesan umum bahwa manajer
senior telah mengetahui dari sumber-sumber tersebut.
Salah satu manfaat utama
dari laporan formal adalah bahwa laporan tersebut memberikan tekanan yang
diinginkan pada manajer ditingkat yang lebih rendah untuk mengambil tindakan
perbaikan atas inisiatif mereka sendiri.
Laporan Laba adalah tidak
berguna kecuali laporan tersebut mengarah pada tindakan. Tindakan tersebut
mungkin terdiri dari pujian atas kerja telah dilakukan dengan baik, saran-saran
untuk melakukan hal secara berbeda, “memproses”, atau tindakan ketenaga kerjaan
yang lebih drastis lagi. Tetapi, tindakan-tindakan ini tidak dilakukan untuk
setiap unit bisnis setiap bulan. Selama bisnis berjalan baik, pujian adalah
yang paling diperlukan, dan kebanyakkan orang tidak mengharapkan untuk
memperoleh pujian secara rutin.
BAB
IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Para manager unit bisnis melaporkan kinerja keuangan
mereka kepada managemen senior secara teratur, biasanya perbulan. Laporan
formal terdiri dari perbandingan antara pendapatan dan biaya aktual dengan
jumlah yang dianggarkan. Selisihnya, atau varians, antara kedua jumlah ini
dapat dianalisis pada beberapa tingkatan yang rinci. Analisis ini
mengidentifikasikan penyebab varians antara laba yang dianggarkan dan jumlah
yang berkaitan dengan masing-masing penyebab.
***
DAFTAR PUSTAKA
Brownell, Peter, dan Mark Hirst.
“Reliance on Accounting Information, Budgetary Participation, and Task
Uncertanty: Test of a Three-Way Interaction.” Journal of Accounting Research
XXIV, no.2 (Musim gugur 1986), hal. 241-49.
Brownell, Peter, dan Morris Mclnnes.
“Budgetary Participation, Motivation, and Management Performance.” The
Accounting Review, Oktober 1986, hal.587-600.
Chenhall, R. H., dan D. Morris. “The
Impact of Structure, Environment, and Interdependence on the Perceived
Usefulness of Management Accounting Systems.” The Accounting Review LXI, no.1 (Januari
1986), hal. 16-35
No comments:
Post a Comment