Soal
Kewajiban lancer dan penggajian
a.
Kewajiban lancer
b.
Utang usaha
c.
Bagian utang
jangka panjang yang jatuh tempo dalam jangka pendek
d.
Wasel bayar
jangka pendek
Gaji dan pajak penghasilan
a.
Menghitung gaji
bersih karyawan
b.
Kewajiban
perusahaan terkait dengan penggajian
c.
Siklus akuntansi
untuk penggajian dan pajak penghasilan (pph no.21)
1)
Pengendalian
internal untuk system penggajian
2)
Tunjangan
karyawan
3)
Cuti yang harus
dibayar perusahaan
4)
Dana pensiun
5)
Kewajiban
kontijensi (bersyarat)
Jawab
Kewajiban lancer dan penggajian
a.
Kewajiban lancar
Kewajiban lancar adalah hutang yang diharapkan
akan dibayar dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus waktu normal
perusahaan tergantung mana yang lebih pajang, dan dengan menggunakan aktiva
lancar yang ada atau hasil dari pembentukan kewajiban lncar yang lain.
Kewajiban lancar meliputi utang wesel, utang dagang, pendapatan diterima
dimuka, dan biaya yang masih harus dibayar seperti utang gaji, utang pajak dan
hutang bunga.
b.
Utang usaha
Hutang usaha adalah Sebuah utang perusahaan,
atau kewajiban, untuk vendor untuk pembelian barang dan jasa dilakukan secara
kredit.Sangat penting untuk melacak hutang pada waktu
yang tepat untuk memastikan bahwa Anda tahu berapa banyak Anda berutang setiap
pemasok dan ketika jatuh tempo pembayaran. Banyak hubungan pemasok yang baik
telah rusak karena sistem account ceroboh hutang.
c.
Bagian utang
jangka panjang yang jatuh tempo dalam jangka pendek
Perusahaan terkadang mempunyai kewajiban
jangka panjang yang sebagian dantaranya akan jatuh tempo (harus dibayar) dalam
waktu tidak lebih dari sejak tanggal neraca. Dalam neraca, bagian utang yang
akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun, dilaporkan dengan judul
Utang Jangka Panjang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun.
d.
Wesel bayar
jangka pendek
Wesel bayar
jangka pendek adalah wesel yang Apabila jangka waktu wesel kurang dari 1
tahun, maka wesel tersebut di golongkan kewajiban lancar/kewajiban jangka
pendek.
Wesel bisa berbunga
atau tidak berbunga.
Gaji dan pajak penghasilan
a.
Menghitung gaji bersih karyawan
Dalam peraktiknya istilah gaji dan upah sering kali tertukar
digunakan. Tingkat gaji dan upah ditentukan berdasarkan perjanjian antara
pemberi kerja dan karyawan. Sebagai contoh untuk
menghitung penghasilan karyawan, diasumsikan Bayu Dwi Pamungkas
adalah seorang teknisi PT.GASTEX dengan upah Rp.50.000/jam. Setiap jam kerja
yang melebihi 40 jam perminggu harus di bayar pada tingkat 2 kali dari tingkat
normal. Atau sebesar RP.100.000(50.0000 + 50.000)/jam. Sementara itu jam
lembuur pertama dibayarkan pada tingkat 1,5 kali dari tingkat normal atau
sebesar Rp.75.000(50.000 + 25.000)/jam. Untuk minggu terakhir pada tanggal 27
desember, kartu apsensi Bayu menunjukkan bahwa dia telah bekerja selama 42 jam.
Sehingga penghasilan nya untuk minggu tersebut adalah sebagai
berikut.
Upah pokok(40x
Rp.50.000) Rp.2.000.000
Upah lembur – jam
pertama(1,5x50.000) Rp. 75.000
Upah lembur – jam berikutnya
(2x50.000) Rp. 100.000
Total
penghasilan Rp.
2.175.000
b. Kewajiban perusahaan terkait dengan penggajian
Sebagai contoh,
perusahaan yang menjadi peserta program jamsostek memiliki kewajiban berikut
ini.
1.
Jaminan hari tua
2.
Jaminan kecelakaan kerja
3.
Jaminan kematian
c.
Siklus akuntansi
untuk penggajian dan pajak penghasilan (pph no.21)
1)
Pengendalian
internal untuk sistem penggajian
Pengendalian
internal untuk sistem penggajian yaitu Pengendalian pembayaran kas yang di terapkan
dalam hal pembayaran gaji. Oleh karena itu, biasanya di gunakan sistem yang
mencakup prosedur untuk otorisasi dan persetujuan pembayaran gaji dalam jumlah
yang tepat.
2)
Tunjangan
karyawan
Tunjangan
karyawan yaitu Tunjangan tang diterima karyawan yang dapat di berikan
dalam berbagai bentuk, termasuk cuti, tunjangan kesehatan, dan tunjangan pasca
kerja.
3)
Cuti yang harus
dibayar perusahaan
Kebanyakan perusahaan memberi hak cuti, yang kadang kala disebut
cuti berbayar, kepada karyawan mereka. Artinya gaji karyawan tetap di bayar
oleh perusahaan selama karyawan cuti. Sebagai contoh untuk kasus yang disebut
terakhir, di asumsikan para karyawan mendapat cuti satu hari setiap bulan
bekerja. Di asumsikan pula estimasi cuti berbayar untuk periode penggajian yang
berakhir padda tanggal 10 mei adalah Rp 3.000.000.
Ayat jurnal untuk
mencatat cuti berbayar yang di akru pada periode tersebut adalah
Mei 10 beban cuti
berbayar Rp
3.000.000
Utang cuti
berbayar Rp
3.000.000
Cuti
berbayar untuk minggu yang berakhir pada tanggal 10 mei
4)
Dana pensiun
a.
Skema pensiun iuran pasti
Sebagai contoh di asumsikan skema dana pensiun untuk perusahaan
parfum aroma mengharuskan iuran perusahaan sebesar sepuluh persen dari gaji
bulanan karyawannya dan di bayarkan keperusahaan pengelola dana pensiun
perusahaan setiap bulan. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut jika di
asumsikan gaji perbulan adalah Rp 700.000.000
Des 31 beban
pensiun Rp
70.000.000
Kas Rp
70.000.000
Iuran
10 % dari gaji bulanan untuk skema dana pensiun
b.
Skema pensiun manfaat pasti
Sebagai contoh adalah janji untuk membayarkan uang pensiun
tahunan dengan rumus sebagai berikut :
1,5 % x masa kerja x rata-rata gaji selama 3 tahun terakhir
sebelum pensiun.
5)
Kewajiban
kontijensi (bersyarat)
Sebagai contoh,
diasumsikan bahwa selama bulan juni sebuah perusahaan menjual produk seharga Rp
100.000.000 dengan
garansi 36 bulan untuk perbaikan kerusakan.
Pengalaman sebelumnya menunjukkan
rata-rata biaya untuk memperbaiki kerusakan adalah 5% dari harga jual dalam
masa garansi. Ayat jurnal untuk mencatat estimasi biaya garansi produk untuk
bulan juni adalah
Juni 30 beban garansi
produk Rp
5000.000
Utang
garansi
produk Rp
5000.000
Beban
garansi bulan juni, 5% x Rp 100.000.000
No comments:
Post a Comment