Ads 468x60px

Definition List

Search

11/28/15

PEMBUATAN GULA TEBU




Bahan utama gula tebu adalah tentu saja, air tebu.Air tebu diperoleh dari cairn dalam batang tebu yang sudah dewasa. Ciri tebu yang telah dewasa adalah batangnya telah tinggi, tinggi tanaman tebu dapat mencapai 3 meter, hampir seluruh daunnya mengering namun masih memiliki beberapa daun hijau. Tebu dengan kondisi tersebut dapat dipanen. Untuk menghilangkan daun-daun tebu, batang tebu dapat dibakar dalam api dengan suhu tinggi dalam waktu yang sangat singkat sehingga kandungan gulanya tidak rusak. Proses pembakaran ini juga berfungsi meenghilangkan lapisan lilin pada batang tebu.

1. Ekstraksi
Tahap ini merupakan tahap pertama pembuatan gula tebu. Dalam tahap ini batang tebu diproses pada penggilingn yang sangat besar untuk mengekstraksi cairan manis yang terdapat di dalamnya. Cairan manis kemudian dipisahkan dengan serat tebu. Serat tebu dapat dipakai dalam digunakan ddi mesin pemanas.
Cairan hasil ekstraksi ini mengandung 15%gula dan serat residu.Dalam 100 ton tebu terdapat 30 ton serat residu.

2. Pengendapan Kotoran dengan Kapur (Liming)
Cairan hasil ekstraksi belumlah merupakan cairan gula murni.Untuk memurnikan cairan hasil ekstraksi, perlu ditambahkan kapur, biasanya kalsium hidroksida. Sebelum dicampur kalsium hidroksida, terlebih dulu cairan gula dipanaskan untuk mengoptimalhan proses pemurnian. Cairan gula yang telah dicampur kapur, kemudian dimasukkan ke dalam tangki penjernih. Dalam tangki ini akan terjadi pengendapan padatan yang terdapat dalam cairan. Hasil dari proses ini adalah cairan gula yang jernih.

3. Evaporasi
Setelah proses Liminh, cairan gula yang jernih kemudian dikentalkan dengan cara menguapkan air yang terdapat didalamnya menggunakan uap panas yang disebut proses evaporasi. Evaporasi dilakukan dalam evaporator majemuk dengan menggunakan cara steam. Hasil dari proses evaporasi adalah sirup gula yang mendekati kejenuhan.

4. Pengkristalan
Tahap ini merupakan tahap akhir pembuatan gula tebu.Pada tahap ini sirup gula hasil evaporasi dimasukkan ke dalam panci yang besar untuk dididihkan. Dalam panic ini sejumlah air diuapkan sehingga kondisinya memungkinkan untuk membuat kristal gula. Kemudian sirup dengan kandungan air yang sangat sedikit ini diberi campuran kristal. Kemidian kristal campuran akan terbentuk, namun masih tetap ada larutan induk. Kristal campur dan larutan induk tersebut kemudian diputar dalam alat sentrifugasi untuk memisahkan keduanya.Kristal-kristal gula pun akhirnya terbentuk.Namun, sebelum disimpan kristal-kristal gula itu harus dikeringkan terlebih dahulu.

  
PROSES PEMBUATAN GULA SECARA MODERN

Dengan Pabrik yang modern untuk menghasilkan gula yang lebih manis, alami, beraroma dan halal ...



SEJARAH SINGKAT

Pabrik Gula Gunung Madu terletak diujung selatan Pulau Sumatera, tepatnya berada di Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung, 90 km ke arah utara dari Ibukota Propinsi Lampung (Bandar Lampung).Didirikan sejak tahun 1975 dan melaksanakan musim giling yang pertama pada tahun 1978 dengan produksi gula 18.000 ton.Merupakan industri gula patungan antara perusahaan swasta asing dan swasta nasional yang berstatus PMA, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Kuok Investment, Ltd (Hongkong). Pada awal pendiriannya, semula pabrik gula ini merupakan pabrik yang sederhana dengan kapasitas giling awal 4,000 TCD (Ton Cane Per Day). Secara bertahap pabrik dikembangkan dan dimodernisasi sejalan dengan kemajuan yang dialami Perusahaan. Pada musim giling ke 31 ditahun 2008, kemampuan giling sudah mencapai 14,000 TCD dan memproduksi gula putih sebesar 218,248 ton dengan jumlah tebu digiling 2,374,619 ton.




PENGIRIMAN DAN PENIMBANGAN TEBU

Timbangan tebu
Tebu dari kebun dikirim ke pabrik menggunakan beberapa model angkutan : trailer (tebu urai), truk bak dan truk loss bak (tebu ikat), melewati jembatan timbang dengan sistem komputerisasi untuk pengambilan data berat kotor, nomor petak, lokasi, jenis tebang, nama pelaksana tebang dan jam ditebang (kesegaran). Selanjutnya, truk dan trailer yang telah dibongkar, meninggalkan pabrik melewati jembatan timbang keluar untuk pengambilan data berat kendaraan kosong.




PENGENDALIAN OPERASIONAL PERALATAN PABRIK


Ruang pusat kendali unit preparasi dan ekstraksi
Pengendalian peralatan pabrik pada masing-masing stasiun melalui ruang pusat kendali yang ditempatkan pada posisi paling leluasa bagi operator untuk memonitor aktivitas dan berhubungan dengan petugas jaga peralatan di lapangan.Pada bagian tertentu yang tidak memungkinkan bagi operator melihat langsung secara visual, dilengkapi dengan kamera CCTV dari pusat ruang kendali. Sistem pengendalian menggunakan programmable logic control (PLC) dipadukan dengan supervisory system sebagai piranti kendali dan informasi data trending.



Pelataran tebu dan peralatan penanganan tebu

PENANGANAN TEBU

Pelataran tebu dan peralatan penanganan tebu
Berbagai peralatan bongkar (unloading) tebu dipasang menyesuaikan dengan model angkutan yang ada, tebu yang diangkut menggunakan trailer dibongkar menggunakan side unloader yang terpasang pada 2 unit gantry crane, selanjutnya Hydraulic cane grab pada gantry crane bekerja menumpuk dan mengumpan pada cross cane carrier.
Wheel loader disamping digunakan untuk membongkar dan menumpuk tebu loss bak di pelataran juga dipergunakan sebagai sarana pengumpan dan perata pada main cane carrier. Untuk meningkatkan kapasitas umpan langsung pada main cane carrier , tahun 2001 dipasang 1 unit cane feeder table yang dilengkapi dengan hydraulic cane lifter yang dapat melayani tebu yang diangkut dengan trailer dan hydraulic truck tippler untuk melayani truk bak ataupun truk loss bak.



Pengisian dan preparasi tebu

PREPARASI TEBU

Pengisian dan preparasi tebu
Sebelum tebu diperah pada unit gilingan, terlebih dahulu dilakukan preparasi untuk membuka sel-sel tebu, tebu diumpankan kedalam 1st. main cane carrier dari cross carrier #1, cross carrier #2 dan Feeder table diangkut menuju unit mesin pemotong pertama (1st. cane cutter), kemudian dengan 2nd. elevating cane carrier menuju unit pemotong tebu kedua (2nd. cane cutter), dan selanjutnya menggunakan unit heavy duty shredder hammer tebu dihancurkan. Tingkat open cell yang dicapai pada unit preparasi ini 90.92%.



Stasiun gilingan

EKSTRAKSI NIRA
Stasiun gilingan
Enam unit gilingan jenis 4-roller disusun secara seri digunakan sebagai unit ekstraksi nira, masing-masing unit gilingan digerakkan dengan tenaga turbin uap.Tingkat ekstraksi sukrosa dari unit gilingan ini pada kisaran 95 - 96%. Nira mentah dari gilingan dipompa menuju stasiun pemurnian setelah terlebih dahulu melewati sebuah magnetic flow meter untuk memonitor dan merekam laju alirannya dalam satuan m3/jam, kemudian ampas tebu yang disebut bagasse menuju stasiun pembangkit uap untuk digunakan sebagai bahan bakar pada ketel uap (Boiler).



Boiler dan pembangkit tenaga listrik

BOILER DAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


Boiler dan pembangkit tenaga listrik
3 unit boiler dengan kapasitas terpasang masing-masing : No.1 = 120 ton/jam; No.2 = 80 ton/jam; dan No.3 = 120 ton/jam dengan tekanan kerja masing masing 20kg/cm2G. Energi potensial uap yang dibangkitkan digunakan untuk menggerakkan 3 buah back pressure turbo-alternator yang masing masing mampu membangkitkan tenaga listrik sebesar 5MW, juga digunakan untuk menggerakkan turbin uap penggerak unit preparasi (cane cutter dan shredder) dan unit ekstraksi (gilingan). Pada masa tidak giling (off-season) 1 unit boiler tetap beroperasi dan memanfaatkan bahan bakar (ampas tebu) kelebihan dari masa giling untuk melayani kebutuhan uap penggerak turbine generator dalam memenuhi kebutuhan listrik perumahan divisi I s/d divisi VI, perkantoran, maintenance peralatan di pabrik dan pompa irigasi pertanian.




PEMURNIAN

Clarifier dan Vacuum filter
Pemisahan kotoran dilakukan dalam bejana pengendap single tray SRI clarifier ( yang telah dimodifikasi menjadi perforated clarifier ) yang merupakan rangkaian tahapan pengaturan suhu, pH, waktu dan penambahan bahan pembantu (susu kapur, gas belerang dan flokulan). Tingkat kekeruhan (turbidity) nira yang dicapai pada level 70 - 100 derajat NTU.Endapan kotoran dari clarifier dicampur dengan bagacillo kemudian ditapis menggunakan 6 buah vacuum filter menghasilkan limbah padat berupa blotong (filter cake) yang kemudian dikirim kembali ke kebun sebagai pupuk organik.




PENGUAPAN (EVAPORATION)

Evaporator
Proses pengentalan nira jernih dilaksanakan dengan bejana penguap (evaporator). Guna meminimalisasikan kebutuhan uap, stasiun evaporator dirancang dengan konsep maximum vapour bleed. Bejana (evaporator) disusun dengan sistem quintuple effect yang terdiri dari sembilan buah bejana jenis Roberts.Uap dari badan pertama digunakan sebagai media pemanas badan kedua, pan kristalisasi "A" dan bejana pemanas nira tersulfitir. Uap dari badan dua digunakan untuk media pemanas pada pan kristalisasi "C". Evaporator dibersihkan secara periodik setiap dua minggu sekali dengan cara kimiawi selama 12 jam. Brix nira kental dijada pada level 52-55%.



KRISTALISASI

Vacuum Pans
Kristal gula dibuat dalam Vacuum Pans melalui proses pembesaran kristal hingga mencapai ukuran yang dikehendaki dengan cara memasukkan nira kental (syrup), gula leburan, molasses kedalam pans pada kondisi temperatus dan vacuum yang terkendali. Hasil resultan dari kristalisasi adalah berupa massecuite (campuran kristal gula dengan molasses). Tingkatan masak (kristalisasi) dilaksanakan dengan sistem ABC. Kristalisasi untuk "A" dan "B" Massecuite dikerjakan dengan menggunakan batch pan yang dilengkapi dengan pengaduk, sedangkan untuk "C" massecuite dikerjakan dengan continous pan. Nira kental, leburan gula "B" dan "C" sebagai bahan masakan "A" massecuite.Bahan masakan "B" massecuite berasal dari "A" molasses dan nira kental.Bahan masakan "C" massecuite berasal dari "B" molasses dan bibitnya menggunakan "A" molasses.




PEMISAHAN KRISTAL GULA DAN MOLASSES

Batch centrifugal dan Continuous centrifugal
Bila satu siklus proses masak pembesaran kristal telah selesai, massecuite dari vacuum pans kristalisasi dituangkan kedalam strike receiver sambil melanjutkan pertumbuhannya. Kristal gula dipisahkan dari molasses menggunakan sebuah basket berlubang yang diputar sampai pada kecepatan tertentu sehingga molasses terlepas dari kristal gula akibat gaya sentrifugal (centrifugals machine). Pemisahan "A" massecuite menggunakan batch centrifugals menghasilkan kristal gula SHS (produk) dan "A" moolasses. Pemisahan "B" massecuite menggunakan continuous centrifugals menghasilkan gula "B" dan "B" molasses, pemisahan "C" massecuite menggunakan continuous centrifugals menghasilkan gula "C" dan final molasses.





PENANGANAN DAN PENGEMASAN PRODUK

Pengemasan

Setelah proses pemisahan kristal gula produk (SHS) dikondisikan melalui sebuah unit fluidized bed vibrating cooler dengan maksud untuk menurunkan tingkat kelembaban serta meningkatkan kualitas penyimpanan, kemudian dilakukan pemilahan ukuran butiran menggunakan vibrating screen. Kristal gula kemudian ditampung dalam sugar bin untuk selanjutnya dilakukan penimbangan dan pengemasan. Sensor pengirim sinyal bobot pada timbangan digunakan jenis load cell. Untuk menjamin keakuratan berat kristal dalam kemasan, mekanisme kerja mesin timbangan dan pengemasan bekerja secara integral yang dikendalikan secara otomatis. Setiap informasi penyimpangan terekam dan secara otomatis sistem memberi peringatan.




STANDARISASI KUALITAS DAN KEAMANAN PRODUK

Sertifikasi jaminan mutu
Guna menjamin kualitas, keamanan dan kehalalan produk baik gula maupun final molasses, telah diterapkan secara konsisten Quality & Management System yang mengacu pada standarc HACCP (SNI 01-4582-1998) dan GMP STANDARD B2, telah mendapatkan sertifikasi dari PDV the Netherland (Certifiate No. GMP'B2 0016), HACCP (Certificate No. PSC 00015) dan sertifikat HALAL dari MUI (Halal No.:02100005008608).


No comments:

Post a Comment

 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates